PayTren meluncurkan layanan TV berbasis
satelit dan streaming, yakni PayTren TV. Perusahaan membidik pasar wirausaha
dan calon wirausaha.
Managing Director PayTren, Hari
Prabowo mengatakan PayTren TV berupaya untuk mendorong akselerasi
pertumbuhan jumlah wirausaha di tanah air, khususnya di bidang ekonomi kreatif
dan digital.
"Harapan kami, kehadiran
PayTren bisa menginspirasi masyarakat untuk menjadi pengusaha sejak dini,"
ujar Hari ditemui Tekno Liputan6.com saat softlaunching di Bandung,
Selasa (24/1/2017) lalu.
Program yang dihadirkan di PayTren
TV, lanjut Hari, merupakan perpaduan antara entertainment, business
education, dan news, yang dikemas dengan konsep majalah.
"Penyampaiannya dibuat menarik,
dengan materi dan bahasa yang bisa dengan mudah dicerna oleh masyarakat, namun
tetap informatif dan up-to-date bagi pelaku usaha," ujarnya.
Ia mengaku optimisti keunikan konsep
yang diusung PayTren TV bisa menjadi daya tarik kuat bagi penonton. Ia meyakini
stasiun televisi milik Ustad Yusuf Mansur tersebut dapat bersaing di tengah
sekian banyak stasiun televisi nasional yang sudah hadir.
Apalagi, PayTren TV memiliki captive
audience dari 900 ribu mitra terdaftar PayTren yang tersebar di 23 negara.
Dari jumlah tersebut, 800 ribu diantaranya berada di Indonesia dan 500 ribu
diantaranya tergolong aktif.
"Walaupun sasaran pasarnya
adalah nasional, tapi karena terdaftar di satelit Telkom I, cakupan siaran kami
internasional. Jangkauannya mencakup Asia Tenggara," tuturnya.
Marketing Manager B2C PayTren, Arie
Tenjala mengatakan siaran stasiun televisi tersebut bisa diakses melalui
Satelit Telkom 1 frekuensi 3915 polarity H Simbol rate 1650.
Selain itu, bisa juga secara streaming
internet dengan mendownload aplikasi di Google Playstore, yakni Ustream.
"Pilihan channel ini akan terus
bertambah, program acara akan lebih variatif dan berfokus pada membangun
komunitas entrepreneur sesuai rencana perusahaan dapat menyebarkan trendpositif PayTren pada Masyarakat Indonesia serta mancanegara," katanya.
http://tekno.liputan6.com/read/2837659/paytren-tv-bidik-ceruk-pasar-wirausaha