SIARAN TV DAKWAH

siaran tv


Banyak antenna tv yang dijual dipasaran, entah itu di produksi perusahaan antenna tv terkenal yang sering beriklan di stasiun tv, atau yang diproduksi oleh home industry. Ada yang mengatas namakan, sebagai antenna tercanggih, antenna terhebat, antenna top, antenna digital, semua itu sah-sah saja. Karena semua jenis merek kecap pastilah menyatakan dirinya sebagai yang nomer satu. Boleh dan sah juga mengungkapkan keunggulan produknya, karena itu sebagian bagian dari strategi marketing untuk menggaet konsumen serta pelanggan lebih banyak. Indonesia dengan penduduk terbesar di dunia, pangsa pasar untuk antenna tv masih terbuka luas dan lebar. Banyak model antenna tv bermunculan. Internet menjadi salah satu sarana untuk memasarkan produk antenna tv. Karena jangkauan internet lebih luas juga dibanding hanya berjualan secara offline di toko, dikios ataupun di pasar. Tetapi pemasaran lewat mulut ke mulut (mouth by mouth) juga bisa lebih efektif, ketika konsumen loyal pada produk antenna tv tertentu. Untuk perlu menjaga baik, hubungan antara penjual dengan konsumen. Variasi harga antenna tv sangat bermacam-macam, ada yang antenna tv dengan harga termurah dan ada juga antenna tv dengan harga termahal. Sah-sah juga produsen dan penjual mengambil keuntungan yang berlipat ganda. Karena akad jual beli menjadi sah, ketika ada kesepakatan harga antara penjual dengan pembeli, tapi dengan syarat penjual harus jujur, mengatakan yang sebenarnya kelebihan dan kekurangan produk antenna tv yang dia jual.
Meski menonton tv merupakan bid’ah jaman modern, tetapi tidak mengurangi animo masyarakat untuk menonton siaran tv lebih baik. Maka bermunculan stasiun-stasiun tv dakwah seperti YUFID TV dan juga RODJA TV, hal ini di maksudkan untuk menangkal pengaruh buruk dampak siaran tv konvensional yang melulu lebih hiburan mudharatnya dari pada mendidik generasi muda. Siaran tv konvensional memang meraja lela, meski ada rambu-rambu dari KPI. Untuk itu peran orang tua diperlukan untuk membimbing dan mengawasi putra-putrinya ketika menonton siaran tv. Maka lebih baik dan lebih barokah untuk mendengarkan siaran radio dakwah dan siaran tv dakwah. Cuma sayangnya saat ini, siaran YUFID TV dan juga RODJA TV hanya bisa ditangkap melalui parabola saja. Padahal umat muslim haus dengan ilmu yang bermanfaat.
Mungkin ada ide, bagaimana kalau satu masjid disebuah wilayah yang membeli parabola, kemudian disalurkan siaran tv dakwah tersebut kepada jamaah disekitarnya, tentunya dengan berinfak/membayar  setiap bulan kepada masjid untuk jasa operasioanl siaran tv dakwah.